Batu Ratapan Angin (2010 mdpl). Sebagai kawasan wisata, Dataran Tinggi Dieng atau Dieng Plateau selalu menyuguhkan wisata alam yang istimewa. Ditambah lagi fakta bahwa daerah Dataran Tinggi Dieng berkontur yang pegunungan. Pegununungan dan perbukitan yang berderet indah, telaga-telaga yang menawan, kumpulan candi yang antik, gua-gua alam yang mistis, dan obyek wisata lain yang tentunya menarik untuk dikunjungi. Obyek-obyek wisata tersebut sangat terkenal sehingga kian hari semakin ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Salah satu obyek wisata yang terkenal dan banyak peminatnya dilihat dari kecenderungan jumlah pengunjung adalah Batu Ratapan Angin.
Batu Ratapan Angin Disebut Juga Batu Pandang Dieng
Batu Ratapan Angin disebut juga dengan nama Batu Pandang Dieng atau Batu Pandang Telaga Warna. Obyek wisata ini berupa dua buah batu yang bertumpuk di atas sebuah bukit di area Telaga Warna Dieng.
Banyak orang yang penasaran mengapa obyek wisata Batu Pandang ini disebut Batu Ratapan Angin. Untuk mengetahuinya sebenarnya Anda cukup datang langsung ke obyek wisata unik ini dan nikmati hembusan anginnya. Posisi batu yang tinggi dan dikelilingi oleh pepohonan dan semak belukar menghasilkan bunyi yang unik. Angin yang berputar dan menghembus daun-daun pepohonan menghasilkan bunyi gemerisik halus seperti siulan dan ratapan. Konon bunyi inilah yang membuat obyek wisata Batu Pandang Telaga Warna ini dinamai Batu Ratapan Angin.
Memandang View Telaga Warna dari Batu Ratapan Angin
Batu Ratapan Angin adalah tempat strategis untuk memandang lanskap Telaga Warna yang menawan dari ketinggian. Akan lebih indah lagi saat matahari sudah naik karena pembiasan sinar matahari terhadap air Telaga Tarna yang bersulfur tinggi menghasilkan warna yang menakjubkan. Lukisan alam Telaga Warna yang unik bersandingan dengan Telaga Pengilon berlatar belakang perbukitan dan pegunungan hijau menjadi spot incaran wisatawan begitu menawan jika dilihat dari atas Batu Ratapan Angin. Udara sejuk di atas bukit juga mendamaikan batin.
Perbedaan warna Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang sangat mencolok menjadikan telaga kembar ini terlihat unik dari atas. Walaupun berdampingan, permukaan Telaga Pengilon yang jernih bagai cermin tak terpengaruh oleh warna-warna permukaan Telaga Warna. Tidak heran obyek wisata ini menjadi favorit para pecinta fotografi, baik untuk foto seni maupun foto selfie. Sangat cocok sekali buat Anda yang hobi foto. Selain itu, tak jarang obyek wisata ini dijadikan tempat pengambilan foto prewedding.
Jalur Akses dan Tiket Masuk Batu Ratapan Angin
Jalur akses menuju Batu Ratapan Angin sangatlah mudah, apalagi jika Anda suda berada di kawasan wisata Telaga Warna yang terletak di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Anda cukup mengikuti jalur kanan atau di sebelah selatan Telaga Warna. Letaknya juga dekat dengan Dieng Plateau Theater. Anda bisa memarkirkan kendaraan di Dieng Plateau Theater sebelum berjalan kaki ke arah kawasan Batu Ratapan Angin. Dari parkiran Dieng Plateau Theater akan ada petunjuk menuju tempat ini. Jarak dari Dieng Plateau Theater menuju pos penjagaan Batu Ratapan Angin hanya sekitar 50 meter. Untuk menuju Batu Ratapan Angin, Anda cukup membayar tiket masuk sebesar Rp10.000,- di pos penjagaan di kaki bukit.
Dari pos penjagaan atau loket pembayaran tiket, Anda harus melewati jalan setapak berbatu. Hati-hati melewatinya karena jalannya cukup menanjak dan berdebu. Jarak dari pos menuju Batu Pandang adalah sekitar 100 meter dengan jarak tempuh sekitar 10-15 menit. Sesampai di Batu Pandang, pemandangan menakjubkan terpampang di depan mata Anda.
Berada di tengah-tengah lahan perkebunan kentang dan wortel, perjalanan menuju Batu Pandang juga menyenangkan. Pemandangan hamparan lahan perkebunan yang juga tak kalah indah dari pemandangan di atas bukit. Rasa lelah menaiki jalan setapak menanjak tak akan terasa karena Anda akan ditemani tanaman kentang, wortel bahkan cabai di kiri kanannya.
Rasakan Keseruan Wahana Buatan Dekat Batu Ratapan Angin
Keindahan Batu Ratapan Angin tidak sekedar Telaga Warna dan Telaga Pengilon saja. Dari atas batu Anda juga bisa melihat eksotisnya tebing-tebing batu di bukit-bukit terdekat. Bahkan, Anda juga bisa melihat Candi Bima, Kawah Sikidang, dan Tempat Eksplorasi Gas Pertamina. Tidak hanya itu, turun dari lokasi Batu Pandang ini Anda bisa mencoba wahana Flying Fox dengan membayar Rp. 20.000,-. Malahan ada lagi yang unik, tepat di atas Batu Ratapan Angin, yaitu sekitar 50 meter, ada wahana wisata buatan yang baru-baru ini dibuka, yaitu Jembatan Merah Putih. Jembatan gantung ini menghubungkan dua bukit di dekat Batu Pandang. Jadi, tak ada salahnya sempatkan juga merasakan kedua wahana ini.
Obyek wisata Batu Pandang memang semakin tenar. Saking tenarnya, Anda harus antri jika ingin berfoto dan menikmati pemandangan dua telaga. Mengapa demikian? Walaupun indah, saat berada di atas Batu Ratapan Angin Anda tetap harus hati-hati karena posisinya cukup tinggi dan tidak terlalu besar. Jadi jangan sampai terlalu banyak orang yang berdiri di atasnya. Jika bersenggolan bisa jatuh. Harus antri jika ingin mengabadikan Telaga Warna atau berfoto selfie di atasnya dengan latar belakang Telaga Warna. Selain itu batu ratapan adalah jenis batuan lepas yang bisa keropos jika tidak berhati-hati
Bagaimana? Tertarik bukan? Ayo segera kunjungi obyek wisata Batu Pandang / Ratapan Angin dan rasakan serunya pengalaman menyaksikan lanskap indah mahakarya Sang Pencipta dari ketinggian.